Tuesday, December 25, 2012

Merry Christmas!

Sebuah refleksi.

Pada 25 Desember, kita -umat Kristiani- merayakan kelahiran Sang Juru Selamat, Yesus Kristus.

Menurut sumber yang saya baca sebetulnya tanggal 25 Desember memang tidak pasti merupakan tanggal kelahiran Yesus. Namun tidak pantas jika kita katakan bahwa 25 Desember merupakan tanggal karangan atau yang lebih parah lagi, penerusan tradisi penyembahan berhala.

Mengapa?

Sebab tanggal tersebut telah melalui perhitungan tertentu berdasarkan fakta pada kitab suci. Misalnya, dihitung dari kapan Maria mengunjungi Elizabeth dan lain sebagainya. Kemudian 25 Desember juga merupakan hari relatif dimana matahari pertama muncul di musim dingin. Hal ini tentu saja menyimbolkan Yesus sebagai Juru Selamat, pembawa keselamatan, pembawa terang bagi umat manusia. Informasi ini saya simpulkan sendiri sehingga untuk tujuan selain mendapat pengetahuan singkat seperti do you know?, bisa ditanyakan kepada orang yang lebih ahli dari saya.

Natal pada 25 Desember identik dengan kado, santa, dan salju, secara tayangan bernuansa Natal didominasi dari negara adidaya seperti Amerika Serikat yang mengalami Natal pada musim dingin. Untuk Santa Klaus, dipercaya bahwa tradisi ini diambil dari seorang santo, Santo Nikolaus yang memberikan makanan pada orang miskin dan sebagainya.

Tapi tentunya di negara yang mengalami musim panas seperti Selandia Baru pada saat Natal atau Indonesia yang tidak mengalami musim dingin, Natal tetaplah penuh dengan keceriaan. Saya sendiri teringat masa kecil ketika saya mendapat hadiah setiap Natal, sampai akhirnya kini tidak mendapatkan hadiah sama sekali. Untung saja kini sudah ada teknologi komunikasi sehingga melalui ucapan antar-teman sendiri, saya sudah mampu merasakan suasana Natal.

Di negara Indonesia untungnya masih ada tempat yang benar-benar menjadikan suasana Natal menjadi 'hidup'. Seorang teman pernah bercerita di depan kelas ketika ia berkunjung ke Flores dan disana jalanan benar-benar dihias, masyarakat benar-benar merayakan Natal dengan istimewa. Ketika mendengarnya rasanya saya iri, kapan saya bisa merasakan suasana seperti itu?

Tetapi kita juga sampai kepada kesimpulan bahwa saat merayakan Natal, hal yang terpenting bukanlah mendapat hadiah ataupun memasang pohon natal. Walaupun hal tersebut juga mengistimewakan hari Natal itu sendiri, kita juga wajib memaknai satu hal. Kita harus memaknai keselamatan yang ada, kehadiran Sang Juru Selamat. Kita wajib bersyukur di hari ini. Mengapa? Sebab Allah Bapa telah mengirim putera-Nya yang tunggal ke bumi untuk menebus dosa umat manusia, Ia tidak mau umat-Nya menderita. Yesus sendiri telah berkorban dengan lahir di keluarga yang sederhana, di kandang domba pula. Ia ingin kita juga belajar agar hidup tidak sekedar mengejar kekayaan ataupun kenikmatan.

Maka dari itu, hendaklah kita tetap merasa bahagia walaupun Natal kita rayakan seperti hari biasa. Salah jika tidak ada yang spesial. Resapilah bahwa Yesus sungguh hadir untuk kita. Memang Yesus hadir setiap saat, tidak hanya saat Natal. Tetapi Natal mengingatkan umat manusia agar kembali bersyukur, sebab walaupun Yesus selalu menyertai, manusia tetaplah manusia. Selain itu sesuai dengan tema masa adven 2012,  "Kembali ke Nazareth" maka Natal tahun ini bertujuan mengangkat tema untuk merefleksikan relasi kita dengan keluarga.

Sebelum mengakhiri postingan ini, tak lupa saya mengucapkan bagi yang merayakan,

Selamat Natal 2012!
Damai Natal melingkupi kita semua
Semoga kita selalu bersatu dalam kasih Kristus!
:D

No comments:

Post a Comment