Tuesday, July 22, 2014

Sila Ketiga

Pesta demokrasi atau pemilu seharusnya menjadi sebuah event dimana masyarakat bersatu dan merayakan suatu hal. Sayangnya, pada event pemilu kali ini yang bisa dibilang sukses (karena partisipasi masyarakat besar), malahan berlangsung panas.

Udah banyak banget isu kerusuhan merebak di kalangan masyarakat yang menyangkutpautkan adanya gesekan antara kedua belah pihak, kita tau lah pihak yang mana aja. Pertama kali isu kerusuhan ini muncul tanggal 9 Juli 2014. Sampe gue gak bisa jalan kemana-mana nge-claim diskonan kelingking biru bayangin :') Sip ini cipe banget. Lanjut, sekarang ada yang mengisukan akan terjadi kerusuhan pada tanggal 22 Juli 2014 besok, yang tepatnya merupakan hari pengumuman oleh KPU. Pengumuman yang akan menentukan siapakah wajah yang akan terpampang di depan ruang kelas kita dengan latar bendera merah putih.

Sebelumnya gue mau cerita dulu. Agak kasihan sama sekolah gue, karena murid-muridnya (gak terkecuali gue, hehe) suka banget menghinadinakan nama sekolah dengan jalan ngedumel, "Hahh namanya juga fons.." Hal ini tak terkecuali juga kerap kali disuarakan akhir-akhir ini. Ketika semua sekolah udah mulai libur, namanya juga fons, cuma kita yang gak libur. Emang sih ini lagi masa-masa lebaran, tapi bahkan sekolah swasta lainnya yang biasanya belum mulai libur, juga ikut meliburkan muridnya. Emang cuma fons doang yang bisa begini.

Jadi, karena sekolah gue tercinta gak meliburkan peserta didiknya, kini pertanyaan universal di antara kita cuma: hari Selasa lo masuk gak? Ga perlu dikasih tau alasan masuk engganya, semua udah tau. Karena katanya mau ada kerusuhan. Bahkan H-1 pengumuman aja anak fons ikutan pusing mikirin mau bolos apa engga!

Gak bisa nyalahin siapa-siapa sih kenapa isu ini gampang banget dipercaya masyarakat. Secara trauma Mei 1998 masih melekat banget di antara masyarakat. Lagian menurut gue sih lucu aja, ini cuma pengumuman siapa Presiden kita 5 tahun ke depan. Bukan pengumuman apakah Indonesia mendukung Israel atau Palestina, atau pengumuman kontroversial lainnya. Gue percaya siapapun yang mau memimpin Indonesia gak akan membawa Indonesia kepada kehancuran kok.. Seorang Presiden pilihan masyarakat yang terpilih pastinya orang baik-baik. Gue juga percaya kalau kerusuhan itu otaknya ada di massa bukan dari kalangan elit. (Well, kalaupun ternyata ada yang dari kalangan elit sih, hehehe cuman bisa senyum kenapa dia gak malu masih mau nunjukkin mukanya)

Kalian semua tau lah pilihan gue ada pada nomor berapa, tapi yang jelas kali ini gue memilih nomor 3. Persatuan Indonesia.

No comments:

Post a Comment