Ternyata tampaklah Neji dan Sazuno serta teman temannya sedang mengikat Chihiro. "Anak ini lihai sekali kabur. Pasti Ia juga lihai menyembunyikan kebusukannya di depan Toji!" ujar Sazuno. "Urus Toji-mu. Aku hanya ingin memberi pelajaran pada cewek ini. Masih menyukai Toji hah? Yang tidak cemas mencarimu! Tampaknya lengan kiri tidak cukup, aku akan memberimu luka yang lebih serius lagi daripada hanya mendorongmua dari tangga!" Neji mengeluarkan sebilah pisau, siap menyayat tubuh Chihiro kapan saja. Chihiro sangat syok sampai hanya bisa menangis tanpa suara. "Toji tidak akan mencarimu. Ia tak pernah menyukaimu!" Sazuno berkata begitu sambil memberi aba aba pada pisau Neji.
"Tapi aku cemas padanya dan mencarinya sekarang! Kalian pengecut! Sazuno-san, aku tak pernah berkata begini pada wanita, tapi kau menjijikan!" Toji keluar dari persembunyiannya. Tampak secercah harapan di wajah Chihiro.
"Wah! Pahlawan kutu buku telah datang! Kali ini apa taruhannya? Leher anak ini?" Neji memanas manasi suasana.
"Aku terima tantangannya! Tapi kali ini aku tak akan sengaja mengalah seperti menjadi babu 3 bulan tempo dulu!" Dengan secepat kilat Toji menghajar satu persatu Neji dan teman temannya. Chihiro tak menyangka Toji sehebat ini. Akhirnya setelah perkelahian panjang, Neji berkata, "Well, kau unggul malam ini! Hhh, tunggu saja! Pertandingan kita ubah hari Rabu, lapangan basket!" "Beginikah cara licik Neji si bengis? Aku terima," kata Toji dingin. Chihiro tak pernah mengira Toji pernah semarah ini. Ia penuh luka, tapi tak seberapa dibanding yang didapat Neji dan teman temannya.
"Chihiro! Kau tak apa apa? Maafkan aku yang terlambat menemukanmu!" "Tak apa apa. Kau datang tepat waktu sebelum pisau itu menembasku. Dari mana kau belajar berkelahi?" "Eh, sebenarnya aku melakukan itu dari dulu. Kuantar kau pulang," Toji menggendong Chihiro dengan mudah. Sepanjang perjalanan Chihiro lebih banyak diam. "Nah ini rumahmu. Aku akan menjelaskan semua pada ibu mu lalu pulang." "Lalu lukamu?" tanya Chihiro khawatir. "Tenang, aku pernah dapat yang jauh lebih parah waktu SD haha."
Berita perkelahian Neji dan Toji menyebar luas. Semakin banyak pula cewek yang mendaftar jadi kekasih Toji, tapi selalu ditolaknya. Bahkan ajakan kencan sehari tak pernah diterimanya. Yang jelas berita pertandingan basket Toji dan Neji berkembang luas.
"Tak apa apa nih, kau menerima ajakan Neji? Aku lupa dulu kau sering luka luka, ternyata karena berkelahi ya haha. Tapi aku benar benar tak pernah dengar kau bisa main basket! Seluruh keluargamu kan atlet Judo!" Chihiro bertanya cemas. "Tenang, kau akan melatihku, Chihiro-chan! Lagipula, jika aku memenangkan pertandingan itu, akan kuberitahu siapa cewek yang kusuka!" Toji mengatakannya terlalu keras sehingga semua cewek yang daritadi menguping mendengarnya. Semua langsung antusias mendukung Toji jadi pemenang. Toji memang populer, tapi tak sepopuler Toji yang jago berkelahi seperti sekarang.
"Lalu, kenapa kau tidak berkelahi saja dari dulu?" tanya Chihiro. "Heh, ada ya di salah satu buku yang kau baca kalau terluka itu menyenangkan? Sarafku masih bekerja, kawan!" Mereka tertawa.
Hingga hari Rabu, Toji belajar teknik teknik basket pada Chihiro. Mereka ingin mengalahkan Neji, karena Neji berjanji akan meninggalkan sekolah untuk selamanya jika Ia dikalahkan Toji. Toji sempat berkata kalau saja Neji tak pernah lahir, Chihiro pasti seorang atlet basket terkenal sekarang. Chihiro sebaliknya berkata kalau tak ada Neji, bakat alam basket Toji tak akan terlihat. Karena Toji pandai sekali menyerap teknik yang diajarkan Chihiro dan lihai mempraktekannya.
Akhirnya hari Rabu tiba. Fans Toji menyemangati Toji, tetapi kalah riuh oleh geng motor suruhan Neji. Pertandingan berlangsung seru. Neji sempat unggul jauh, tapi dengan segera Toji membalikan keadaan yang membuat geng motor murung. Tampaknya mereka dijanjikan sesuatu jika Neji menang. Game one by one ini terlalu seru untuk ukuran game kecil. Karena Toji dan Neji sama sama lihai. Pada detik terakhir, Neji memasukan satu bola lagi ke ring membuatnya unggul dua angka. Kini fans Toji mulai gelisah. 10 detik lagi pertandingan akan berakhir. Mau tak mau Toji harus mencegah Neji memasukan bola lagi dan Toji harus membuat Three Point. 5 detik terakhir adalah saat menegangkan ketika 5.... 4.... 3.... 2..... Three Point! Toji memasukan bola saat sedetik kemudian pertandingan usai. Sesuai perjanjian Neji meninggalkan sekolah dengan murung bersama pendukungnya yang sekarang mencecarnya. Sesuai perjainjian Toji membuat pengakuan tentang cewek yang disukainya di depan umum. "Ehm.. Cewek yang kusukai adalah.. Teman masa kecilku, Chihiro chan!" Chihiro terlihat syok tapi senang. Toji menjadikan Chihiro sebagai pacar. Akhirnya bisa kautebak.
10 tahun berlalu, Toji adalah model, atlet, dan ilmuwan sekalgus. Chihiro menjadi ilmuwan dan pelatih basket. Mereka menikah 5 tahun lalu dan hidup bahagia di Amerika.
Isn't it good? Sorry I can't make it in English, cause it would take long time :)
No comments:
Post a Comment