Kemaren ini sekolah gue mengadakan jalan salib. Waktu itu
hari Jumat dan ada beberapa insiden yang terjadi.. Salah satunya membawa gue
tergerak menulis postingan ini.
Jadi, tema Aksi Puasa Pembangunan 2013 ini adalah “Mari
Beriman, Mari Bersaudara, Makin Berbela Rasa” dan begini sepenggal dari Kata
Pengantar-nya:
Yesus menyerahkan
diri-Nya untuk menanggung dosa-dosa kita, Ia mau menjadi saudara kita, mau berbela
rasa dengan penderitaan kita dengan mau menderita sampai wafat di kayu
salib, karena menanggung dosa-dosa kita. Bagaimana dengan kita? Apakah kita
juga mau bersaudara dan berbela rasa dengan saudara-saudara atau teman-teman
kita yang berkekurangan sehingga mereka dapat teringankan penderitaannya dari
kemiskinan, menjadi teman bagi mereka yang kesepian, sakit dan cacat?
Kata pengantar yang tadi emang ga dibacain, karena itu
kata pengantar bukunya. Tapi yang dibacain adalah yang ini, dan merupakan
‘sambungan’ dari penjelasan tema sebelumnya. Inilah penggalan yang menarik
perhatian gue:
...Kita juga diingatkan untuk berbela rasa pada yang
lemah, kecil, miskin tersingkir, dan sakit cacat. Hal ini sesuai dengan tema
APP 2013 KAJ: “Makin Beriman, Makin Bersaudara, Makin Berbela Rasa.”
Gue udah mulai nyesek.. Terus pas Perhentian 1 ada
kalimat begini: Teman-teman terkasih,
seringkali kit menemui ketidakadilan di antara sesama. Persaudaraan dan bela
rasa hilang karena nafsu pribadi. Marilah kita perbaiki diri, untuk lebih
bersikap adil terhadap sesama dan berani berbela rasa terhadap sesama yang lemah
kecil, miskin tersingkir, dan sakit cacat.
Aduh. Perhentian 1 itu tentang Yesus dijatuhi hukuman
mati, dan disini kira-kira pas Pontius Pilatus menjatuhkan hukuman kepada
Yesus. Padahal Pilatus tau itu salah dan dia terpaksa ngikutin kehendak rakyatnya.
Gue berasa Pilatus.. Padahal gue tau ini semua salah, kejadian akhir-akhir ini
salah, tapi gue ngikut ketawa-ketawa aja..
Lalu ada juga di Perhentian 10, kalimat renungan begini: Teman-teman terkasih, seringkali kita
mengejek teman kita karena kelemahannya. Bukannya membantu malah membuatnya
tambah menderita dengan segala hinaannya. Marilah kita murah hati membantu
sesama dan tidak membuat mereka semakin menderita.
-_-
Sepanjang jalan salib, di otak gue terbayang-bayang siapa
si lemah kecil, miskin tersingkit, dan
sakit cacat itu. Gimana enggak coba, suaranya itu terngiang-ngiang di
kepala gue. Secara harafiah. Oh my gash.
Biarpun si lemah
kecil, miskin tersingkir, dan sakit cacat itu emang freak.. Emang kadang
nyebelin dan lebay.. Emang gajelas.. (kenapa gue jadi ngatain..) tapi dia tetep
makhluk ciptaan Tuhan! #standar. Engga-engga, yang bener adalah... biarpun dia
menyebalkan begitu tapi dia tetep sesama kita yang menderita dan mengikuti
hukum terutama yaitu kasih, kita harus saling mengasihi. Arghh gue ngomong
apasih W(‘A’w)
Intinya adalah, terlepas dari semua itu gue melihat
kalo.. ternyata dia kasian juga. Kelas 10 ini tinggal beberapa bulan dan kejam
rasanya membiarkan dia di-bully begitu. Bukannya gue dari dulu ga suka bullying? Oleh karena itu, APP kali ini
gue janji deh mau mencoba memperbaiki diri.. Selain tambah rajin, mari kita
coba untuk ga terlalu menghindari si lemah
kecil, miskin tersingkir, dan sakit cacat dan semoga juga sih, si lemah kecil, miskin tersingkir, dan sakit
cacat itu jadi ga terlihat begitu ngeselin di mata gue dan yang lain..
Yopie Na? ._.
ReplyDeleteJangan sebut merk-_-
ReplyDelete