Showing posts with label sinopsis. Show all posts
Showing posts with label sinopsis. Show all posts

Thursday, February 28, 2013

Review: The Alchemist / Sang Alkemis by Paulo Coelho

Ada banyak cerita soal buku yang kali ini.

Jadi sebetulnya ada dua buku yang judulnya mirip, The Achemist karyanya Paulo Coelho, dan The Alchemyst karya Michael Scott. Yang kedua lebih ke arah fiksi yang entertaining tapi yang gue baca adalah yang pertama, yang lebih sarat akan nilai.

Pas gue SMP, di perpustakaan gue itu ada Sang Alkemis, versi Indonesia-nya The Alchemist. Gue gak berminat gitu sama bukunya, karena kok bukan seperti buku yang punya jalan cerita, gue takut kalo itu cuma buku yang isinya renungan-renungan. Gak bisa buat menghibur di waktu luang. Waktu itu di perpustakaan gue yang cover-nya begini: 
Sang Alkemis yang dikasih tau Dean
Jadi sebetulnya Dean, temen sekelas gue pas kelas 8 dan 9 pernah bilang gini, "Na, coba baca ini deh bagus bukunya." Gue lupa dia kasih tau dimana tapi pas gue liat ke perpusnya, gue masih juga gak tertarik.

Dua tahun kemudian, gue menemukan buku ini lagi. Karena gue jadi suka sama bacaan yang filosofis dan semacam itulah, gue jadi niat minjem.

Dan asli, ini keren banget bukunya.

***

Sang Alkemis by Paulo Coelho

[SPOILER ALERT]

Sang Alkemis by Paulo Coelho

Santiago merupakan seorang gembala dan dia adalah mantan calon pastur. Dia meninggalkan seminari karena keinginannya untuk mengelilingi dunia, dan untuk mengakomodasi keinginannya dia menjadi gembala. Sepanjang cerita Santiago dipanggil 'Si Bocah' dan inilah faktor yang membuat gue malas membacanya sewaktu SMP dulu, karena gue pikir tokohnya tanpa nama dan cerita ini tanpa alur. Nyatanya alur yang disajikan sangat menarik meskipun tidak detail, karena penulis mementingkan maknanya.

Suatu hari Santiago sedang dalam perjalanannya pergi ke suatu toko untuk menjual bulu dombanya dan bertemu dengan putri tukang kain yang ia sukai. Sewaktu Santiago dalam perjalanan dan beristirahat di reruntuhan gereja, ia mendapati bahwa ia memimpikan hal yang sama berulang-ulang: Ia sedang berada di Mesir dan mendapatkan harta yang berlimpah. Akhirnya ia pergi ke Tarifa dan menemui seorang wanita tua yang merupakan seorang gipsi. Dikatakan bahwa ia mampu menafsirkan mimpi. Sang gipsi memberikan syarat untuk memberinya 1/10 harta yang nanti ia dapat dan memberitahu bahwa hartanya ada di piramida di Mesir dan ia harus pergi ke sana. Santiago menerima hal ini dengan malas karena sang gipsi hanya memberi tahu apa yang sudah ia mimpikan, tanpa tafsiran.

Kemudian Santiago dipertemukan dengan seorang raja tua yang bernama Melkisedekh dan raja ini memberinya saran yang sama agar mengejar hartanya di Mesir. Hanya saja Melkisedekh meminta bayaran 1/10 dombanya sebab menurutnya, kita jangan menjanjikan sesuatu dengan apa yang belum kita miliki. Karena jika demikian kita tidak terpacu untuk mendapatkan sesuatu itu. Melkisedekh memberikan petuah yang lebih mumpuni daripada yang diberikan si gipsi di Tarifa dan akhirnya Santiago betul-betul terpacu untuk pergi ke Mesir. Melkisedekh memberikan batu Urim dan Thummim untuk menentukan pilihan Ya atau Tidak.

Sesampainya di Afrika, ia dirampok. Semua hartanya yang didapat dari menjual dombanya dirampok dan akhirnya membawa Santiago untuk bekerja mengumpulkan uang di sebuah toko kristal. Disana ia memajukan toko itu dan akhirnya mendapat cukup uang untuk pergi ke Mesir, menyeberangi gurun dengan rombongan karavan. Di rombongan itu ia bertemu dengan seorang Inggris yang telah bepergian kesana kemari untuk menjadi seorang alkemis, yang menurut gosip telah hidup selama 200 tahun di oasis di Mesir.

Melewati situasi perang suku yang terjadi di gurun, rombongan itu akhirnya sampai di oasis. Di luar dugaan Santiago justru bertemu cinta sejatinya disini. Cinta yang berbicara padanya dalam Bahasa Buana. Ternyata jodohnya bukanlah putri tukang roti itu melainkan seorang gadis gurun yang tinggal di oasis. Di tempat ini Santiago akhirnya memutuskan untuk mengejar Legenda Pribadi-nya. Tetapi sebelum keberangkatannya ia membaca suatu pertanda yang memberitahunya bahwa serombongan pasukan akan datang menyerbu oasis. Ia memberitahukan kabar ini kepada kepala suku dan ternyata ramalannya benar. Ia diangkat menjadi penasihat oasis itu, persis seperti cerita Yusuf di Alkitab.

Kemudian karena tafsirannya, akhirnya ia dapat bertemu sang alkemis. Alkemis itu menetapkan hatinya untuk pergi melanjutkan perjalanan mengejar Legenda Pribadinya dan memberitahu masa depannya jika ia memutuskan tetap menjadi penasihat oasis. Santiago akhirnya pergi setelah ia ingat bahwa cinta tidak menghalanginya menuju Legenda Pribadinya, dan bahwa Fatima, nama gadis gurun itu, pun tidak menghalanginya untuk mengejar Legenda Pribadi-nya. Ia akhirnya bersama dengan sang alkemis pergi ke Mesir.

Sepanjang perjalanan, banyak hal baru yang dipelajari Santiago. Ia belajar mendengarkan hatinya yang berbicara dalam Bahasa Buana. Santiago dan sang alkemis sempat ditahan oleh sepasukan suku. Karena penahanan ini akhirnya Santiago mampu berbicara dengan gurun, angin, dan matahari. Sang alkemis senang karena ia telah menemukan murid yang sempuran.

Setelah dilepas dari penahanan, sang alkemis membawa Santiago untuk singgah ke sebuah rumah biarawan. Disini Santiago akhirnya melihat sang alkemis yang mampu merubah timah menjadi emas. Santiago minta agar diajarkan tapi sang alkemis hanya berkata, "Ini Legenda Pribadi-ku, bukan Legenda Pribadi-mu." Sang alkemis membagi emas itu menjadi empat, satu untuknya, satu untuk Si Bocah, satu untuk si biarawan, dan satu untuk diberikan kepada si biarawan apabila Santiago kembali membutuhkannya. "Apa yang terjadi sekali mungkin hanya terjadi sekali, tapi apa yang terjadi dua kali pasti akan terjadi lagi."

Santiago sampai di piramida di Mesir dan ia kembali membaca pertanda dengan melihat kumbang hitam, tanda kehadiran Tuhan di Mesir. Ia terus menggali sampai ditemukan oleh sekelompok pengungsi dari perang suku. Santiago tidak menjawab dan malah diperiksa oleh pengungsi-pengungsi tersebut yang menemukan emas di tasnya. Para pengungsi mengira bahwa Santiago menyembunyikan lebih banyak emas dan ia dipaksa terus menggali sambil dipukuli. Akhirnya Santiago berteriak bahwa ia mencari hartanya yang ada dalam mimpi (ia telah belajar bahwa ketika kau jujur malah orang akan tidak percaya dan menertawakan).

Seorang kepala rombongan akhirnya meninggalkannya dan menyuruhnya melupakan mimpi itu, ia berkata, "Kamu tidak akan mati. Kamu akan hidup, dan kamu akan belajar bahwa seorang lelaki tidak boleh bodoh. Dua tahun lalu, tepat di sini, aku juga mendapat mimpi yang berulang. Aku bermimpi bahwa aku harus berkelana ke ladang-ladang di Spanyol dan mencari sebuah gereja yang rusak tempat para gembala dan domba-domba tidur. Dalam mimpiku, ada pohon sikamor yang tumbuh di reruntuhan sakristi, dan aku diberitahu bahwa, jika aku menggali akar pohon sikamor itu, aku akan menemukan harta terpendam. Tapi aku tidak begitu bodoh sampai aku mau menyeberangi gurun yang luas hanya untuk mimpi yang datang berulang."

Lalu Santiago ditertawakan, dan Santiago balik menertawakan. Karena dia tahu tempat itu adalah tempat dimana ia pertama kali memimpikan harta di Mesir.

***

Cerita yang sangat bagus. Benar jika dikatakan ini adalah sebuah dongeng; dongeng modern yang menawarkan kepada kita nilai-nilai yang sangat bagus. Kita tau bahwa emas tidak bisa diciptakan dan mungkin tidak ada alkemis di dunia ini, tapi ada petuah nyata disini. Ketika kita begitu menginginkan sesuatu maka alam akan bersatu padu untuk mewujudkan keinginan kita. Gue pernah baca hal ini di blog Raditya Dika dan temen gue, Abner, juga pernah ngomong begini. Kita juga sebaiknya jangan mengabaikan pertanda. Harus lebih perhatian kepada lingkungan sekitar.

Menariknya lagi disini banyak juga diceritakan dongeng, jadi dongeng di dalam dongeng yang berkaitan dengan kisah di Perjanjian Lama. Contohnya cerita Yusuf dan cerita tentang perwira Romawi yang kata-katanya dipakai di misa Gereja Katolik sekarang, "Ya Tuhan saya tidak pantas Tuhan datang kepada saya, tapi bersabdalah saja maka saya akan sembuh. Amin." Keren. Banget.

Ngomong-ngomong pertanda, apa ini cara Tuhan supaya gue baca ini sekarang dan bukan 2 tahun lalu? Who knows..

Rate 4.9 / 5.0

Review: Dwilogi Padang Bulan - Cinta di Dalam Gelas by Andrea Hirata

Yak kembali lagi ke review buku-bukuuu!

Jadi ini untuk menjawab pertanyaan kita semua di postingan gue yang ini, dimana Maryamah Karpov gak terjelaskan dengan baik di buku yang memakai judul namanya itu.

Sebelumnya lagi-lagi gue menemukan buku ini di LIA Pramuka dan... Gue peminjam pertama lhoo. Pas banget juga gue disuruh bikin resensi sama sekolah, jadi sebelumnya mari kita simak duluu resensi tugas sekolah gue. Ini asli bikinan gue ya dan gue nge-post ini setelah gue kumpulin sama gurunya yaa.

***



Epos Modern, Perjuangan Wanita Melayu di Atas Papan Catur


Judul               : Dwilogi Padang Bulan: Padang Bulan dan Cinta di Dalam Gelas
Pengarang      : Andrea Hirata
Penerbit          : Bentang
Tahun terbit    : 2010
Cetakan          : Cetakan kedua
Tebal buku     : xiv + 252 dan xiii + 264
Harga              : Rp 76,500


Enong merupakan salah satu dari sekian banyak anak kecil di dunia ini yang tiba-tiba ditinggal oleh sang ayah tercinta. Hanya saja Enong merupakan segelintir dari mereka yang harus mengambil alih posisi kepala keluarga dan mencari nafkah. Enong terpaksa harus putus sekolah dan membuang jauh-jauh cita-citanya sebagai seorang guru bahasa Inggris. Setelah gagal merantau di Tanjong Pandan akhirnya Enong mengikuti jejak ayahnya, menjadi pendulang timah. Tekad si kecil Enong yang luar biasa telah melewati cobaan dari cemoohan hingga yang paling berat sekalipun termasuk percobaan pembunuhan dalam perebutan timah, tenyata memampukan ia menjadi pendulang timah wanita pertama di Belitong.
            Di dalam sekuel kedua dwilogi ini, Enong kembali mengalami cobaan. Kali ini ia berjuang untuk menegakkan emansipasi wanita di kampungnya ─dengan bertanding catur. Menjadi seorang wanita tak berpendidikan di sebuah kampung Melayu yang menganut syari’at Islam taat mengenai derajat seorang wanita sampai hukum muhrim membuat hal ini nyaris mustahil. Terlebih lagi Enong harus melawan kenyataan bahwa ia tak pernah memegang bidak catur dan bahwa catur merupakan simbolisasi seorang penghancur hidupnya, ─sang mantan suami.
            Kisah mengenai perjuangan hidup yang dialami seorang perempuan kaum marginal di daerah terpencil wilayah Indonesia ini dikemas secara apik dengan soft cover berhiaskan lukisan pelukis Bali, Budi Gugi, yang secara kurang lebih menggambarkan ceritanya. Pada Padang Bulan yang memang kental nuansa percintaannya, terpampang lukisan dua merpati di atas pohon yang cantik. Pada Cinta di Dalam Gelas, tampak orang-orang yang seperti ingin menyampaikan kesan sosial yang tergambar di masyarakat Melayu tersebut. Nilai tambah terutama didapat dari bersatunya dua buku dalam dwilogi tersebut. Hal ini selain memberikan kesan unik tetapi juga membuat kisah-kisah Enong dapat dibaca secara tuntas tanpa harus membawa beberapa buku dalam satu waktu. Menggunakan bahan kertas yang kuat namun lentur memberikan bobot yang ringan pada buku ini. Sehingga meskipun dengan ukuran 20x13cm, buku ini masih nyaman untuk dibawa-bawa.
Barangkali berbekal dari pengalamannya, Dwilogi Padang Bulan dipenuhi oleh perjuangan dan pembelajaran seseorang. Masih dengan gayanya yang menggunakan perbendaharaan kata Melayu membuat buku ini menjadi sarat makna tetapi juga menjadi pisau bermata dua, karena terkadang sulit dimengerti. Tak hanya tata bahasa, Andrea Hirata menawarkan jalan cerita unik yang tidak menjadi tren di masyarakat. Namun tak dapat dipungkiri hal ini membuat karya Andrea Hirata menjadi menarik. Masa kecil Andrea Hirata di perkampungan Melayu membuatnya telah melewati riset mendalam selama bertahun-tahun dan semakin mendetailkan latar cerita. Terlebih lagi Andrea Hirata menggunakan sudut pandang orang pertama sehingga ia semakin leluasa dalam mengisahkan segala sesuatu. Gayanya yang menyelipkan bahan tertawaan yang meskipun terkadang tidak diperlukan tetapi mampu membuat buku ini tidak kering dan melulu terfokus dalam satu titik. Turut menyuguhkan perspektif politik kaum marginal dan nilai-nilai yang terlupakan, Andrea Hirata telah menjadikan buku ini kaya akan makna kehidupan.
            Andrea Hirata merupakan seorang penulis kelahiran Belitong pada 24 Oktober dengan nama Aqil Barraq Badruddin. Saat Andrea menginjak usia remaja ia merasa terbebani dengan nama itu dan akhirnya berganti nama menjadi Wadhud, sebelum akhirnya menggantinya lagi menjadi Andrea Hirata Seman Said Harun. Lahir dan besar di lingkungan miskin di daerah terpelosok Belitong tidak membuatnya kehilangan semangat belajar. Ketika merantau di Bogor mendapatkan kesempatan untuk mengenyam pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Nasib baik menyambutnya dan ia mendapat beasiswa Uni-Eropa untuk mengambil S2 di Universite de Paris, Sorbonne, Perancis dan Sheffield Hallam University. Setelah lulus cum laude Andrea kembali ke tanah air dan bekerja di PT Telkom. Meskipun begitu hal ini tidak menguburkan niatnya untuk menulis. Iseng menyusun naskah Laskar Pelangi, ternyata novel pertamanya ini mendapat perhatian besar masyarakat yang membesarkan namanya hingga kini.
            Bagi pembaca setia karya Andrea Hirata, dwilogi ini sekaligus menjawab pertanyaan tak terjawab di Maryamah Karpov. Tetapi sesungguhnya melalui novel ini, Andrea Hirata mengajak kita untuk melalui Enong ─yang juga memerjuangkan emansipasi wanita di kampungnya─ untuk selalu tabah dalam menjalani kehidupan berikut lika-likunya karena seperti kata Enong, ”Aku telah menangisi ibuku semalaman, Boi, aku tak kan menangis lagi.” Masalah hari ini biarlah untuk hari ini tetapi kita tetap harus menjalani hidup. Melalui novel yang sama Andrea ingin menyuguhkan para pembacanya nilai-nilai yang telah lama terlupakan dan dikemas secara apik lewat cerita tentang perjuangan seorang wanita di atas papan hitam putih layaknya sebuah epos. Bahwa wanita itu tak pernah mengenal catur dan bahkan trauma terhadap catur patut menjadi catatan. Belajar tidak mengenal batasan dan ketika Anda mau, disaat itulah Anda mampu belajar. Dengan demikian belajar dengan keras hanya dapat dilakukan orang yang bukan penakut dan bertekad baja. Andrea Hirata sukses membuktikan bahwa novelnya dengan genre tak umum namun mengemas sisi lain kehidupan sehari-hari ini selain mampu menambah wawasan pembaca tetapi juga mampu disandingkan dengan novel percintaan remaja yang sedang tren. Tak hanya menyasar generasi muda yang haus akan nilai kehidupan, novel ini juga menyasar pembaca dewasa tak terkecuali pembaca lanjut usia yang ingin sekedar bernostalgia akan kehidupan masyarakat Melayu tradisional yang mulai pudar. 


***

Yak, seperti yang gue bilang di atas sih semua penilaian gue.. Ini membahas tuntas masalah Maryamah Karpov, saking tuntasnya sampai di novel yang kedua si Ikal gak pergi-pergi juga ke Jakarta. Gue suka sih sama novel yang ini, karena pemberian judulnya lebih baik daripada di buku sebelumnya.

Ohya.. Review gue gak asik tanpa spoiler! Jadi, kerennya disini itu permainan caturnya si Maryamah yang seperti menemukan rumah yang tak pernah ditemukannya, catur. Kerennya lagi dia berhasil membela martabatnya sebagai wanita dengan mengalahkan mantan suaminya lewat catur.

Gak enaknya adalah gue gak ngerti dengan timeline-nya. Di Maryamah Karpov, si Maryamah punya anak yang namanya Nurmi dan pandai memainkan biola. Tapi Nurmi sama sekali tak disebut di Dwilogi Padang Bulan. Selain itu seharusnya saat Ikal bertemu Nurmi di Maryamah Karpov, Ikal baru pulang ke Belitung dan belum bekerja di warung kopi pamannya. Disini Nurmi sudah dijelaskan bahwa dia adalah anak dari Maryamah yang disebut Maryamah Karpov. Tapi di Dwilogi Padang Bulan, Maryamah barulah disebut Maryamah Karpov setelah dia mengalahkan Matarom, mantan suaminya. Dan hal ini terjadi ketika Ikal sudah agak lama tinggal di Belitung. Bingung? Saya juga.

Anywayyy ini buku yang bagus buat kalian bacanya, ceritanya ringan tapi bahasanya tidak. Lumayan memukau!

Rate 3.6 / 5.0

Friday, January 25, 2013

Review: Q and A by Adachi Mitsuru

Waw. Akhirnya gue ngeblog juga!

Tentunya kalian mulai bertanya-tanya kenapa gue udah jarang ngeblog! Atau mungkin tidak. Atau mungkin emang gaada yang baca. Nah, jadi ceritanya gue mulai disibukkan oleh tugas-tugas sekolah gue. Terlepas dari itu semua, Gramedia lagi diskon. Lalu apa hubungannya!?

Eits. Mari berpikir deduktif.. Atau induktif!?! Jadi gini, kalo Gramedia diskon, pasti gue dateng dong? Apalagi kalo diskonnya itu komiknya. Dan komik Conan 71 pas banget baru terbit. Kalo lagi diskon, pasti ga gue sia-siain dengan langsung ngeborong banyak. NAH intinya adalah, gue baru beli banyak komik sampe males ngeblog. Sebenernya sih udaha ada niatan buat ngeblog dari dulu, tapi kalo engga ketiduran ya.. males.

Di antara hunting komik di Gramedia itu gue menemukan salah satu komik yang pernah gue lirik dulu (sekarang naksir abis-abisan sama artist-nya).


***
[SPOILER ALERT!]

Q and A by (lagi-lagi) Adachi Mitsuru.

Q and A

Sebetulnya gue mau minta maaf. Kenapa? Karena gue sendiri merasa kecewa dengan karya Adachi yang satu ini. Tapi mari kita simak dulu jalan ceritanya.

Adalah Atsushi Ando, siswa kelas 1 SMU yang baru pindah ke kota asalnya. Sekitar 6 tahun yang lalu, sang kakak, Hisashi Ando meninggal dunia akibat kecelakaan. Dikisahkan bahwa Hisashi merupakan sosok pahlawan, jago di semua bidang olahraga, berjiwa sosial tinggi, dan sebagainya. Atsushi selalu bersembunyi di balik bayangan Hisashi.

Setelah Atsushi kembali ke kota kelahirannya, ia harus berhadapan dengan Jino, musuh bebuyutan sang kakak. Berita kembalinya keluarga Ando rupanya sampai ke telinga Jino yang begitu ingin membalaskan dendam semasa kecil mereka.

Ketika kembali ke kota kelahirannya, Atsushi menemui kenyataan bahwa arwah sang kakak masih berada di rumah keluarga mereka. Tak cuma itu, Atsushi merupakan satu-satunya orang (selain Kyoko Kurosumi, yang punya indra keenam). Hisashi pun banyak ikut campur dalam kehidupan Atsushi.

Tentunya komik Adachi tak lengkap tanpa sentuhan romance, adalah Yuho Maezawa yang merupakan teman semasa kecil Atsushi. Menurut Hisashi, Yuho yang sangat mengidolakan Kyu (atau Hisashi, itulah asal judul Q and A) memulai atletik karena terinspirasi Kyu. Ada juga Shinobu Ouchi, yang ternyata cinta pertamanya adalah Atsushi. Jujur aja, Shinobu ini semacam Akane di Cross Game (baca blog gue!), dia gak nyebelin, keren malah.

Cerita terus berlanjut sampai ternyata ketahuanlah kalau Yuho mengidolakan Hisashi karena pernah menyelamatkannya di laut dulu. Tetapi ternyata yang menyelamatkan Yuho adalah Atsushi. Selain itu, yang menginspirasi Yuho untuk menekuni atletik bukanlah Hisashi, melainkan Atsushi. Dulu Yuho pernah berjanji dalam hatinya saat melihat Atsushi berlari pagi di musim dingin melewati rumahnya, bahwa jika Atsushi memenangkan perlombaan sekolah, Yuho akan terpikat padanya. Sayangnya sebelum itu tiba, Atsushi keburu berpindah kota. Setelah Yuho mengingat ini semua, ia keceplosan berkata pada Atsushi, bahwa syaratnya naik menjadi juara kejuaraan SMU.

Cerita ini berakhir dengan.. sangat awkward. Tepat setelah Atsushi membeli jajanan di gambar yang gue kasih tadi, ternyata dia tiba-tiba pingsan. Dan selama pingsan itu Atsushi bermimpi panjang, bermimpi mengenai seluruh kejadian yang ada di komik ini, dari chapter 1 sampe 34. WHAAATTTTTTTTT????

Yah tapi ga gantung-gantung juga sih.. Ternyata selama ini Hisashi, kakaknya Atsushi itu, merasa bersalah sama Atsushi. Dia yang terlalu brother complex jadi membuat Atsushi ga bisa mengembangkan bakatnya. Hampir lupa juga, Atsushi itu masuk klub atletik. Nah disana dia kedatangan pelatih mesum yang katanya sih bagus. Ternyata dia selalu pindah sekolah karena.. anak didiknya emang sukses tapi cedera-cedera begitu. Makanya dia mau kerasin orang yang dia anggap berbakat supaya tahan banting. Disini dia meyakini Atsushi punya bakat terpendam, tentunya itu semua ada di dalam mimpi Atsushi.

Saat Atsushi terbangun dari tidur, ia juga bertemu Yuho. Ternyata saat awal pertemuan mereka, Yuho masih ingat dengan Atsushi. Ia juga ramah. Atsushi lalu berteriak pada Yuho, bahwa ia akan memenangkan kejuaraan SMU tahun itu di bidang atletik.

The ending of Q and A.

***

Pikiran pertama setelah baca Q and A: gue gak habis mikir, dan gak bisa mikir. Gue terlalu galau untuk mikir.

Ini bener-bener sesuatu yang gak gue sangka dari Adachi, apakah ekspektasi gue terlalu tinggi? Karena cerita ini seperti novel picisan yang bahkan tanpa alur sama sekali. Hanya seperti irisan kecil kehidupan. Serius deh.

Padahal ini harusnya komik atletik, tapi dikitttt banget yang berhubungan dengan atletik. Emang sih, kayaknya topiknya lebih menjurus ke horor-horor komedi ya, tapi gue ga dapet gregetnya sama sekali di Q and A ini. Beneran deh. Shinobu mendadak hilang, apalagi ending yang ternyata semuanya cuma mimpi. Mending yaa kalo ternyata ada sesuatu yang menyiratkan, 'Hei, ini bukan mimpi!' tapi disini gak ada! Emang sih ada Hisashi juga di endingnya, tapi kayaknya ambigu gitu.

Meskipun begitu gue tetep mencoba melihat sisi positifnya aja. Ini artinya cerita ini merupakan cerita sebelum cerita aslinya. Maksud gue semua ini terjadi ketika Atsushi belum mengasah ketrampilannya di atletik sama sekali. Istilhnya, biarpun bikin nyesek AAARGHHHHH tapi ini komik yang penuh dengan harapan. Cuma sih tetep, dibandingkan Cross Game dan Katsu, Q & A masih jauh.

Katsu itu cinta pertama! Cross Game itu masterpiece!

Rate: 2.9 / 5.0

Monday, January 7, 2013

Review: Perahu Kertas

Sebetulnya udah lama banget gue tau kalo Perahu Kertas itu lagi booming-booming-nya di Indonesia. Secara, jarang banget ada film Indonesia yang, ehem, berkualitas. Tentunya berkualitas disini dalam konteks, film itu bukan film horror!

Masalahnya adalah gue merupakan tipe orang yang malesan buat nonton ke bioskop, apalagi buat nonton film lokal yang pasti bakalan cepet tayang di siaran TV lokal.

Terlepas dari semua itu, suatu hari gue menemukan kalo di perpustakaan sekolah gue ada buku baru, dan Perahu Kertas adalah salah satu di antaranya. Gue pengen minjem, tapi ternyata udah ada yang minjem. Uniknya pas pulang sekolah gue ketemu sama peminjam buku tadi! Akhirnya gue ngalah, gue suruh temen gue yang satu lagi buat pinjem Perahu Kertas duluan, setelah sang peminjam pertama selesai.

Sayangnya setelah temen gue ini ngebalikin, ada temen gue lagi (semoga ini tidak membuat ribet) yang mau minjem buku itu. Yaudah, gue ngalah lagi.

Dari tadi kalian mendapat kesan kalo gue itu ngalah mulu ya? ..Hmm okay. Sebenarnya alasan yang paling mendasar adalah gue takut, takut begitu baca nama pengarangnya: Dee.

Rasa ketakutan ini bukannya tidak berdasar, tapi berdasarkan pengalaman gue sendiri. Ketika gue masih kelas 1 SMP, gue pernah minjem salah satu bukunya Dee. Gue meminjam Supernova, dan gue ingat betul gue sempet baca 2 seri dari Supernova. Dan topik yang diceritakan.......... berat buat gue. Tata bahasanya? Agak rumit dimengerti. Jalan cerita? Membuat galau. Alhasil selesai baca buku-buku itu gue jadi random feeling abis dan bisa dibilang, gue kapok.

Akhirnya setelah gue tanya sana-sini, kayaknya Perahu Kertas itu beda deh sama karya sebelumnya. Gue pun memberanikan diri buat membacanya.

***

[SPOILER ALERT]

Perahu Kertas by Dee

Bercerita mengenai kisah antara Kugy dan Keenan.

Kugy adalah seorang cewek nyentrik yang penuh dengan fantasi-fantasi gila dan bermimpi untuk menjadi penulis dongeng. Sedangkan Keenan adalah cowok pintar yang sempat tinggal di Amsterdam, ambil jurusan Managemen karena dipaksa, tetapi ingin menjadi pelukis dengan bakatnya yang luar biasa.

Buku ini menceritakan kisah mereka berdua sejak awal bertemu sampai takdir memisahkan mereka, dan takdir yang sama jugalah yang akhirnya mempertemukan mereka. Tak cuma itu, buku ini juga berisi persahabatan antara Kugy dan Keenan dengan pasangan Eko dan Noni.

Layaknya kisah cinta di novel lainnya, banyak rintangan yang menghalangi mereka. Salah satunya adanya pacar Kugy, yaitu Ojos yang menghalangi Kugy untuk mengungkapkan perasaannya lebih lanjut ke Keenan. Selepas putus dari Ojos, ternyata datang lagi Wanda, sepupu Noni. Wanda merupakan seorang kurator muda dan Eko-Noni berencana menyomblangkannya ke Keenan. Tanpa diduga oleh sahabat-sahabatnya, Kugy yang menyukai Keenan memutuskan untuk menjauh agar tidak terluka dengan adanya Wanda di samping Keenan.

Wanda, dengan segala kekuasaan yang dia miliki mencoba untuk meyakinkan Keenan untuk bertekun di dunia lukisan dengan menghalalkan segala cara. Keenan akhirnya menjalin hubungan dengan Wanda walaupun ia sepertinya tidak bisa mengatakan bahwa ia mencintai Wanda. Hanya mengetahui bahwa Keenan sudah bersama Wanda, Kugy memutuskan untuk menjauh lebih lanjut. Karena berbagai insiden yang sebetulnya berakar dari Keenan-Wanda, Kugy menghadapi 'perang dingin' dengan Noni, sang sahabat. Oleh karena itu bulatlah tekad Kugy untuk lulus secepat mungkin meninggalkan Bandung. Meninggalkan kampus dan sahabat yang sudah tidak menganggapnya. Kugy juga menetapkan pilihan bahwa Keenan, dimanapun ia berada setelah berhenti kuliah, tidaklah sekuat yang ada di pikirannya. Kugy menyadari bahwa ia mencintai Keenan yang hanyalah ilusi, dan ia menciptakan sendiri ilusi tersebut.

Lulus dari Bandung, Kugy kembali di Jakarta dan bekerja di sebuah perusahaan advertising. Tak terduga, atasan Kugy yaitu Remi jatuh cinta pada Kugy yang apa adanya. Remi sendiri merupakan pembeli pertama lukisan Keenan di Bali. Keenan kini tinggal sebagai pelukis di Bali di rumah seorang kenalannya. Di Bali, Keenan sendiri menjalin hubungan dengan Luhde. Sementara di Jakarta, Kugy akhirnya menerima Remi menjadi kekasihnya.

Sementara itu di Bandung, Noni dan Eko sedang bersiap-siap untuk pertunangan mereka. Noni yang sedang membereskan kamarnya tiba-tiba menemukan sebuah bungkusan kado yang dititipkan kepadanya; bungkusan kado itu tertinggal di kamar lama Kugy. Noni memutuskan membuka kado tersebut dan akhirnya menyadari bahwa Kugy sangat mencintai Keenan. Noni merasa bersalah karena ia sembarangan menuduh sang sahabat tanpa tahu kenyataannya. Ia segera meminta maaf kepada Kugy dan mengundangnya ke pertunangannya.

Di pertunangan Eko dan Noni, tak disangka Kugy dan Keenan bertemu kembali. Setelah beberapa situasi canggung, akhirnya mereka bisa akrab kembali. Sebagai pengganti absennya pertemuan mereka, Keenan membawa Kugy pergi ke Bandung dan sebuah tempat lainnya. Hal ini mengakibatkan Remi sangat cemas akan keberadaan Kugy, dan membuat Kugy merasa bersalah. Kugy mencoba meyakinkan dirinya bahwa Keenan adalah pangeran dalam mimpinya, tapi Remi nyata, Remi ada untuknya.

Sayangnya keadaan tidak menjadi lebih baik. Luhde akhirnya mengetahui bahwa Keenan sebaiknya kembali kepada Kugy, karena ia tahu bagaimana Kugy telah menjadi Bintang bagi Keenan. Remi pun demikian, ia beranggapan bahwa Kugy telah menemukan Keenan sebagai cinta sejatinya, tetapi ia belum menemukannya. Remi memutuskan untuk meninggalkan Kugy dengan berat hati.

Akhirnya mereka berdua bertemu kembali di tempat dimana Keenan membawa Kugy setelah pertemuan mereka di pertunangan Eko dan Noni. Mereka berdua percaya, mereka bertemu karena radar Neptunus.

Epilog cerita ini mengisahkan Kugy dan Keenan akhirnya menikah dan Kugy tengah mengandung anak mereka.

***

Cerita ini boleh dibilang, keren. Gak selenje teenlit tapi juga ga bikin pusing-pusing selesai bacanya. Maklum, tokohnya saja tidak bisa dibilang masih remaja. Selain itu beberapa narasi cerita bahkan bisa menjadi quote yang baik.

Tapi kalo boleh jujur, gue kurang suka sama karakter Keenan. Gimana ya, Keenan itu terlalu 'ngegantung' perasaan orang. Selain itu dia juga cenderung 'berpikiran pendek', bagaimana tidak, lukisan hanya terjual 4 saja sudah sombong. Meskipun memang benar, ayahnya sendiri terlalu mengekangnya. Lain halnya dengan Kugy, secara pribadi saya amat mengidolakan tokoh ini. Kugy merupakan seorang pemimpi, tapi realistis. Ia bukan hanya sekedar ingin menipu diri tetapi menempatkan dirinya untuk dalam proses untuk menjadi diri sendiri. Sehingga melihat profil tersebut, boleh dikatakan Perahu Kertas terlalu membebani bagi tokoh Kugy.

Rate 3.8 / 5.0


Thursday, January 3, 2013

Review: Cross Game by Adachi Mitsuru

-- THE LINK FOR THIS MANGA IS PROVIDED BELOW THIS POST! --

Click on the pictures to zoom.


Sebetulnya sih gue sering ketemu Cross Game kalo lagi nyari-nyari komik di Gramedia. Tapi entah kenapa, gue nggak tertarik karena tema-nya soal Baseball, game yang sangat gak familiar buat gue yang tinggal di Indonesia.

Tapi kemaren ini entah kenapa gue 'diarahkan' sama browser gue ke komik ini. Kebetulan Cross Game juga karya Adachi Mitsuru dan gue udah tau-tau lahh sama jalan cerita dia, pasti menghibur. Jadi gue putuskan baca juga komik ini karena kebetulan juga komiknya udah tamat, sama kayak Katsu!.

Jadi, inilah reviewnya!

[SPOILER ALERT]

Cross Game
Cross Game by Adachi Mitsuru

Cross Game, seperti yang gue bilang di atas merupakan komik baseball.

Pada awal cerita, dikisahkan seorang anak bernama Koh Kitamura, pemilik toko peralatan olahraga, bertetangga dengan keluarga Tsukishima yang memiliki batting center dan sebuah coffeehouse. Dikisahkan keluarga Tsukishima memiliki 4 anak perempuan. Anak kedua dari keluarga Tsukishima, Wakaba Tsukishima, bersahabat baik dengan Koh. Bahkan Waka terang-terangan sangat menyukai Koh. Berbeda dengan Aoba, adik Wakaba yang sangat membenci Koh karena Koh selalu memonopoli Wakaba.

The Tsukishimas. And old photo.

Top: Ichiyo Tsukishima
Left: Wakaba Tsukishima
Right: Aoba Tsukishima
Bottom: Momiji Tsukishima


Wakaba Tsukishima dan Koh Kitamura

Koh merupakan seorang anak yang tidak menaruh minat di bidang olahraga manapun. Ia hanyalah seorang marketing hebat yang mempromosikan produk toko keluarganya. Sayangnya hal ini makin membuat Aoba benci kepada Koh, ia menganggap Koh bukanlah anak lelaki normal karena ia lebih suka bermain dengan Wakaba. Tetapi Wakaba yakin bahwa Koh akan berada di Koshien jika ia sudah menetapkan keinginannya. Ohya, Wakaba juga merupakan anak tercantik di angkatannya, banyak anak laki-laki menyukainya.

Wakaba yang terlihat sangat cocok dengan Koh ternyata tidak mendapat ending yang bahagia. Sebelum perayaan festival musim panas, Wakaba pergi ke sekolah renang. Tapi ia tidak kembali. Ternyata Wakaba tenggelam saat menyelamatkan seorang anak yang terlebih dahulu tenggelam. Keluarga Tsukishima kembali berduka setelah mereka kehilangan sang ibu. Semua orang menangisi hal ini terutama Aoba, Koh, dan Akaishi. Akaishi merupakan petarung terkuat di sekolah dan ia sudah lama menyukai Wakaba. Penulis juga nangis........... :'(

Tahun-tahun pun berlalu. Kini Koh sudah duduk di kelas 3 SMP. Nakanishi, yang dulu ditipu Koh soal seragam baseball kembali mengajak Koh bermain baseball untuk sekedar kesenangan. Ia ingin mengumpulkan kembali tim baseball sewaktu SD dulu. Nakanishi tidak mengikuti klub baseball SMP karena suatu masalah; ia berkelahi dengan senior. Di luar dugaan, Nakanishi mendapati bahwa Koh merupakan pitcher yang luar biasa. Di luar bahwa Koh merupakan pelari yang cepat dan pernah mencetak home run sewaktu SD, Nakanishi sangat terkesima. Ia menemui Akaishi yang masih aktif di klub baseball SMP untuk melatih Koh secara rahasia. Hal ini dimaksudkan agar di SMA nanti mereka bertiga dapat membentuk tim yang hebat tanpa bergantung pada anggota senior. Dikisahkan tim baseball SMA Seishu sangat payah karena pelatihnya tidak bisa berbuat apa-apa dan anggota senior sangat lalai dalam berlatih.

Saat berlatih dengan Akaishi, ternyata Koh baru mengetahui bahwa mimpi terakhir Wakaba sebelum ia pergi ke sekolah berenang adalah; Koh menjadi pitcher di Koshien dan Akaishi menjadi catcher, semua bangku penonton penuh.

Aoba Tsukishima, Cross Game

Akhirnya tahun ajaran baru tiba dan Koh dkk telah menjadi siswa SMA Seishu. Rumor yang beredar ternyata benar, bahwa tahun ini SMA Seishu kedatangan pelatih yang sudah terkenal, Daimon, dan murid-murid yang sangat berbakat di bidang baseball. Diadakanlah test untuk membagi klub baseball menjadi dua, prefab squad dan tim unggulan. Koh, Nakanishi, dan Akaishi tidak mengikuti test ini.

Aoba akhirnya menyadari bahwa Koh merupakan seorang pitcher yang hebat. Pada hari sebelum pertandingan antara tim prefab dengan tim unggulan, Koh mengajak Aoba bermain lempar-tangkap. Aoba terpaksa mengakui Koh memang hebat, dan sepertinya Aoba menjadi sedikit kagum dengan Koh.
Daimon felt his doom

Melalui sebuah pertandingan, pelatih yang dipanggil, Daimon, berhasil didepak dari SMU Seishu. Wakil kepala sekolah yang tertangkap basah berbuat curang oleh Ketua Yayasan juga dikeluarkan dari sekolah. Akhirnya di SMU Seishu tak ada lagi pembagian tim. Anggota tim unggulan banyak yang pindah ke sekolah lain tetapi ada juga yang tinggal, Azuma, sang batter unggul.

Banyak hal lucu yang terjadi di Cross Game.  Misalnya Koh yang menganggap ucapan terima kasih Aoba merupakan 'kutukan'. Tiap kali Aoba berterima kasih, pasti musibah terjadi.
The first accident
The second 'thank you'....

... caused the second one, with Akane
The third one, with Akane again.

Atau adanya jokes yang ringan dari perseteruan Koh dan Aoba..



Aoba dan Koh yang ternyata 'kutu buku' makin keren!!!
Hubungan antara Aoba dan Koh juga semakin membaik, walaupun Aoba masih sering bersikap acuh terhadap Koh. Suatu hari Mizuki Asami, sepupu Aoba pindah ke rumah keluarga Tsukishima. Mizuki yang merupakan seorang anak pendaki gunung terkenal memutuskan untuk menetap di Jepang. Ternyata Mizuki juga punya maksud tertentu, dengan statement-nya, "Cousins can get married." Yap, dari dulu Mizuki memang menyukai Aoba. Sayangnya seperti yang Aoba pernah katakan, "The guy who I like is someone who pitches 160 km/h." Jadi Mizuki jelas tidak memiliki harapan sebab ia adalah seorang pendaki gunung.

Pada suatu hari, sebuah toko soba dibuka di dekat toko olahraga milik keluarga Kitamura. Anak keluarga pemilik toko soba, Akane Takigawa, sangatlah mirip dengan Wakaba. Koh, Aoba, dan Akaishi serta orang-orang terdekat Wakaba dulu sangat terkejut dengan fakta ini. Mereka seperti merasa Akane merupakan Wakaba yang bertumbuh menjadi dewasa. Koh juga menemukan bahwa Akane memiliki kepribadian yang sama dengan Wakaba. Akane bersekolah di sekolah khusus wanita, tetapi banyak siswa SMU lain yang menyukainya. Koh dan Akaishi (yang dulu menyukai Wakaba) seperti melihat diri Wakaba dalam diri Akane, sehingga mulai menyukainya. Aoba juga merasa dekat dengan Akane. Bahkan suatu ketika Akane bekerja di coffehouse keluarga Tsukishima, orang-orang seperti melihat 4 bersaudara itu lengkap kembali.

Yuhei Azuma, sang batter hebat ternyata menyukai Aoba. Disini tidak terlihat jelas apakah Koh cemburu terhadapnya. Tetapi memang inilah ciri khas Adachi, kita menebak sendiri ekspresi tokoh lewat mimik muka. Aoba sepertinya memberi perhatian pada Azuma hanya karena ia tidak ingin menggantung perasaan Azuma. Tapi terlihat jelas bahwa Aoba sebenarnya lebih malu-malu kepada Koh.

Aoba Tsukishima, sang anak ketiga sedang dekat dengan Azuma (Koh dianggap hanya sebagai teman kecilnya oleh sang Ayah), sedangkan Momiji juga sedang dekat dengan seseorang temannya. Ternyata Ichiyo Tsukishima, sang anak pertama, juga demikian. Ternyata Azuma memiliki kakak, Junpei Azuma. Junpeo menyukai Ichiyo dan bertandang setiap hari ke coffehouse Tsukishima.

Pada akhirnya tiba juga pertandingan musim panas di tahun ketiga Koh dkk di SMU. Setelah sebelumnya kalah saat mereka kelas dua oleh Ryuoh, kali ini mereka akan bertemu Ryuoh di final. Sekolah pemenang pertandingan musim panas ini akan mendapat jaminan pergi ke Koshien, lapangan baseball bergengsi di Jepang. Ryuoh sendiri sudah menjadi pemenang 2 kali dan bisa ke Koshien. Ichiyo di luar dugaan mengajukan syarat jika Junpei Azuma ingin menikahinya; SMU Seishu harus bisa lolos ke Koshien.

Koh Kitamura, Cross Game
Oleh karena syarat itu maka Junpei Azuma bersama dengan Aoba Tsukishima bersikeras melatih tim SMU Seishu sekuat tenaga. Sepertinya tim SMU Seishu yang junior juga merespon dengan baik karena mereka juga tekun berlatih.

Tibalah juga saatnya pertandingan. SMU Seishu berhasil melewati tahap-tahap seleksi dengan baik hingga lolos semifinal dan tibalah waktunya bertanding melawan Ryuoh. Melalui pertandingan ini banyak sekali gejolak yang hadir. Diantaranya Koh yang kelihatan kurang tidur karena memikirkan Akane yang ternyata harus dioperasi di rumah sakit. Koh juga berjanji untuk melempar bola dengan kecepatan 160/km pada Aoba. And you know how that would mean..
Before the game, Aoba finally shows that she is actually jealous.
:3
Sebetulnya pertandingan ini seru sekali, bahkan jika Anda tidak mengerti baseball sama sekali (seperti saya..) dan rasanya sulit dideskripsikan dengan kata-kata. Jadi langsung saja ke endingnya..

Feel the excitement.
Hard to not feeling excited!
Koshien, here they come!

Akhirnya Aoba mengetahui kalau Koh memang bisa melempar dengan kecepatan bola 160 km/jam, selain itu Seishu untuk pertama kalinya berhasil ke Koshien dengan mengalahkan Ryuoh, yang disebut-sebut sedang mendapat anggota terbaik mereka dalam sejarah Ryuoh. Junpei Azuma juga sedang mempersiapkan pernikahaannya dengan Ichiyo. SMU Seishu bersiap pergi ke Koshien. Sebelum itu, Akaishi pergi menjenguk Akane yang baru selesai operasi. Cerita ini berakhir dengan Aoba dan Koh 'berdamai' dengan bergandengan tangan saat menunggu kereta ke Koshien.
The hand-holding
So cuteeee^^

***

Bisa dibilang cerita ini sangat mirip dengan Katsu!. Komiknya sama-sama mencampur komedi, percintaan, dan olahraga pastinya. Plot cerita juga tidak banyak berubah, disini terdapat sang tokoh utama, Koh Kitamura dan tokoh utama perempuan, Aoba Tsukishima yang sama-sama merupakan perempuan tangguh yang sangat andal di bidang olahraga. Aoba boleh dikatakan mirip sekali personality-nya dengan Katsu Mitzutani dalam Katsu! yang tomboy tetapi cantik. Munculnya tokoh yang boleh dikatakan menyebalkan dan 'rame' serta ikut menyukai sang tokoh utama perempuan, kemudian kabur di bagian akhir juga ada yaitu Senda. Tokoh Senda mirip sekali dengan Kawakami dalam Katsu!. Disini juga diceritakan bahwa isu hubungan antara Aoba dan Koh tersebar di sekolah.


Boleh dibilang saya lebih menyukai Cross Game dibandingkan Katsu! meskipun tetap, Katsu! lah komik pertama yang membuat saya tergila-gila dan ketagihan untuk membacanya berulang-ulang. Dalam Cross Game, antara Aoba dan Koh lebih terlihat 'cute' dengan pertengkaran keduanya, berbeda dengan Katsuki Satoyama yang memang sudah menyukai Mizutani di Katsu!. Penghambat antara mereka juga tidak terlalu menyebalkan. Tidak seperti di Katsu! dimana Rika Nanjo, Shinichi Misaki, dan Kimoto sangat menyebalkan, Akane dan Azuma tampak bersahabat. Mereka bahkan cenderung mendukung hubungan antara Aoba dan Koh. Memang disini ada Mizaki, sepupu Aoba, yang tampak mengganggu, tapi sepertinya tidak membawa gangguan berarti.

Komik Cross Game juga lebih kaya dibandingkan Katsu!. Hal ini dikarenakan tokoh yang ditampilkan lebih banyak. Aoba Tsukishima dikisahkan mempunyai 4 saudara, lalu tokoh antagonis maupun tritagonis juga banyak sehingga tidak membosankan. Adachi Mitsuru juga menyuguhkan kisah yang tidak mudah tertebak kali ini. Secara tidak terduga, Wakaba Tsukishima meninggal dunia. Kemudian karier SMU Seishu juga tidak semulus itu.

Meskipun begitu, membaca Cross Game dan Katsu! dapat membawa random feeling tersendiri. Bagaimana tidak, wajah tokoh utamanya terlihat sama. Saya seperti melihat diri Katsuki Mizutani di dalam diri Wakaba, sehingga ketika Wakaba meninggal saya juga merasa sedih dan membayangkan Mizutani. Awalnya saya sempat merasa gimanaa gitu terhadap Aoba. Tetapi pembawaan diri Aoba yang somehow keren banget mampu membuat saya jatuh cinta juga sama tokoh ini.

Akhir Cross Game boleh dibilang lebih 'halus' daripada akhir cerita Katsu!. Selain itu saya senang karena disini Koh tidak diceritakan gagal dalam karier akademisnya. #carapandangakademisi

Untuk Adachi Mitsuru sendiri, sampai sekarang saya masih salut terhadap beliau. Cara gambar beliau yang tidak biasa sangatlah unik. Meskipun kemiripan tokoh per seri komik boleh dibilang 'membingungkan' tapi detail latar belakang sangatlah menakjubkan. Teknik pewarnaannya juga sangat keren, menurut saya. Selain itu cara gambar gesture tokoh amatlah layak dipuji. Dan tak bosan-bosan saya katakan, penggambaran ekspresi tokoh melalui mata sangatttttt keren!
The gestures of Adachi Mitsuru


Adachi Mitsuru's coloring.
Even the shines and shadows, he did that well.


Amazing detail, and that's still not his best.
But you understand how hard it is to draw nets on your drawing, don't you?

Tidak mengerti baseball? Well, inilah yang pertama kali membuat saya malas membaca Cross Game. tapi percayalah, seiring Anda membaca komik ini, pasti nanti jadi ngerti sendiri meskipun ga gitu mendetail pemahamannya. Lagipula gak ngerti pun rasanya gak rugi buat baca. Cerita yang ditawarkan begitu epic dan ga ngerti pun Anda pasti dapet euforia-nya dan akan merasa 'keseruan' sendiri.

WARNING - Bagi kalian yang baca ini setelah baca Katsu! dan jadi ngefans abis sama Katsuki Mizutani. Kenapa? Karena disini Wakaba mirip sama Mizutani...... :'(

OKEH! KALIAN LANGSUNG AJA BACA CROSS GAME DI SINI!!!

ALL RIGHT! JUST READ THIS AMAZING MANGA HERE!!!

There are 170 chapters in Cross Game, but it always shows 10 chapters reverse because 10 first chapters aren't counted in as they are just Seasons of Wakaba.


Rate 4.9 / 5.0 tuh gue berani ngasih tinggi..

[NEXT PROJECT] Perahu Kertas by Dee

Thursday, December 27, 2012

Review: The Da Vinci Code by Dan Brown

Kesan gue satu: di cover buku ini ada guee!

Yeah, nama gue Monalisa.

[SPOILER ALERT]

The Da Vinci Code
Review The Da Vinci Code

Buku ini merupakan karya brilian dari penulis yang juga brilian, Dan Brown. Bercerita mengenai seorang professor simbologi Harvard, Robert Langdon, The Da Vinci Code menawarkan fiksi yang menakjubkan.

Seorang kurator Museum Louvre, Jacques Sauniere terbunuh. Cerita ini memiliki sudut pandang diaan serba tahu, maka tak perlu ditanya lagi, pembunuhnya sudah ketauan dari awal. Masalahnya adalah, Jacques Sauniere meninggalkan pesan sebelum kematiannya. Pesan ini menunjukkan kebenaran yang dijaga oleh kelompok persaudaraan Biarawan Sion, dimana Sauniere menjadi Mahaguru. Cucu Sauniere, Sophie Neveu yang merupakan seorang kriptografer percaya bahwa pesan tersebut ditujukan baginya. Hal ini sungguh membantu karena ternyata memori masa kecil Sophie dengan sang kakek banyak membantu terpecahkannya kode tersebut.

Di sisi lain, sang pembunuh Sophie ternyata merupakan seorang anggota yang taat dari sebuah sekte agama yang ekstrem, Opus Dei. Menurut pandangan Silas, rahasia yang didapat dari pembunuhan-pembunuhan sebelumnya termasuk pembunuhan Sauniere dapat membahayakan sektenya dan di sisi lain dapat menguatkan mereka jika mereka mendapatkannya. Silas juga diketahui merupakan pengikut taat dari penolong hidupnya, Uskup Aringarosa.

Pemecahan kode Sauniere terus berlangsung dibawah tekanan polisi Prancis yang menduga Langdon membunuh Sauniere karena pesan kematian Sauniere tersebut. Disini dapat kita lihat bahwa Dan Brown sangat menyukai anagram, selain itu anagram yang ditampilkan juga cukup membuat pembaca bukunya berdecak kagum. Pencarian lebih lanjut membawa Langdon dan Sophie mendapat kunci berukir lambang PS. Ternyata kunci ini merupakan kunci ke sebuah bank yang dikenal dengan ketatnya penjagaan barang nasabah dan menjaga ke-anonim-an nasabah. Di bank ini tersimpan sebuah cryptex, semacam tempat penyimpanan rahasia dengan kode yang harus dipecahkan. Apabila dipecahkan secara paksa, maka dokumen didalamnya akan hancur karena tertulis di kertas papirus yang terkena cuka. Papirus akan hancur jika terkena cuka. Mekanisme cryptex ini dibuat sketsa-nya oleh Leonardo Da Vinci, sang jenius yang boleh dibilang absurd.

Di tempat lain, Silas tertipu oleh rahasia bohongan yang diberikan 4 orang petinggi Biarawan Sion. Seorang biarawati yang melihat Silas berusaha mengambil kertas tersebut berusaha menghubungi 4 nomor yang diberikan terdahulu, andai kata seseorang berusaha mengambil apa yang tersimpan di lantai bawah gereja. Silas yang marah terpaksa membunuh lagi untuk membungkam kejahatannya yang diatasnamakan untuk Tuhan.

Pengejaran pun berlanjut sehingga Robert Langdon dan Sophie Neveu terpaksa berlindung ke rumah salah satu kawan Langdon, Sir Leigh Teabing. Langdon percaya bahwa rahasia yang disembunyikan Sauniere sebagai seorang anggota Biarawan Sion adalah mengenai The Holy Grail. Teabing merupakan seorang pencari Grail.

Di rumah Teabing ternyata Silas tengah mengintai mereka untuk mendapatkan cryptex tersebut. Silas dan Uskup Aringarosa dipandu oleh Guru, seseorang yang tidak diketahui identitasnya. Melalui informasi dari Guru inilah Silas mengetahui dimana cryptex tersebut berada. Saat Silas berusaha mencuri cryptex, ia berhasil dijatuhkan oleh Teabing yang mengayunkan tongkatnya ke paha Silas. Paha Silas merupakan titik lemahnya karena disanalah tempat cilice berada. Cilice merupakan semacam ikat pinggang dengan duri yang digunakan untuk pematian jasmaniah, salah satu ajaran Opus Dei. Silas ditahan sebagai sandera dan Langdon, Sophie, Teabing serta pelayannya, Remi, kabur ke Inggris dengan jet pribadi. Mereka ke Inggris karena dari kode dibawah kotak penyimpan cryptex tersebut, yang menyebutkan adanya makam prajurit dan Teabing percaya makam itu ada di Inggris.
Silas
Sesampainya di Inggris, ternyata 'makam' yang dipercaya oleh Teabing hanyalah semacam patung. Kemudian Remi membebaskan Silas dan mereka berdua merebut cryptex serta menyandera Teabing. Ternyata Remi juga merupakan anak buah Guru. Sophie dan Langdon pergi untuk melaporkan penculikan Teabing dengan menelepon polisi Inggris. Ternyata mereka disambungkan ke Fache, pimpinan polisi Prancis hanya untuk mengetahui bahwa mereka tidak lagi dicurigai sebagai pembunuh Sauniere.

Langdon dan Sophie pergi tanpa cryptex untuk tetap berusaha memecahkan kode untuk cryptex kedua. Sebelumnya di atas jet menuju ke Inggris, cryptex tersebut sudah dipecahkan dan mereka menemukan cryptex kedua yang lebih kecil di dalamnya. Pencarian di sebuah perpustakaan teologi mengarahkan mereka ke makam pahlawan sebenarnya yang dimaksud, Sir Isaac Newton.

Sang Guru ternyata meninggalkan pesan bagi mereka berdua di makam tersebut dengan menawarkan untuk membebaskan Sir Leigh Teabing yang sebelumnya menjadi sandera. Mereka berdua pergi menemui Sang Guru dan mendapati bahwa Guru, dalang di balik semua ini adalah Teabing sendiri. Pada akhirnya Langdon berhasil berpura-pura ingin mengambil kesepakatan untuk mencari Grail bersama Teabing. Namun dengan cerdik Langdon mengakali Teabing sekaligus memecahkan kode cryptex kedua. Fache segera datang menangkap Teabing karena Teabing menunjukkan kartu pengenalnya ke penjaga bangunan tempat makam Sir Isaac Newton.
Sir Leigh Teabing
Diketahui sudah bahwa Opus Dei dan Vatikan telah terperdaya oleh Teabing yang memasang penyadap dimana-mana. Teabing sendiri mencari Grail karena hasratnya untuk menemukan rahasia itu semata. Pada akhirnya Sophie menemukan nenek dan adiknya yang ternyata belum mati. Langdon juga akhirnya menemukan Grail.


***

Berantakan ya? Banget.

Harus diakui susah untuk membuat spoiler The Da Vinci Code karena satu penggalan cerita akan terasa ganjil tanpa penggalan lainnya. The Da Vinci Code dibangun dari berbagai penggalan yang saling mendukung satu sama lain.

Apa itu Grail? Di rumah Teabing, Grail dijelaskan. Ternyata Grail dipercaya memberi kekuatan pada Prajurit Templar jaman dulu. Grail sendiri diceritakan saat dipindahkan dimuat di 4 peti besar. Grail dipercaya merupakan makan Maria Magdalena serta banyak dokumen lainnya.

Melalui buku ini kita akan disuguhkan informasi yang mungkin kita sendiri belum tau. Banyak juga diantaranya yang menggugah iman sehingga rasanya sulit untuk tidak merasa tersinggung, terutama bagi penganut fanatik suatu aliran agama. Tetapi karena ini merupakan buku fiksi, walaupun mengandung fakta tetapi kita tetap harus percaya pada iman kita. Bagaimanapun juga beberapa diantaranya hanya merupakan informasi kontroversial yang dirangkum secara apik oleh Dan Brown. Di buku ini kalian juga akan melihat kejeniusan Leonardo Da Vinci.

Keunikan dari Dan Brown sendiri adalah banyak mengambil nama tokoh dari tokoh di dunia nyata. Editor Robert Langdon, Jonas Faukman, ternyata diambil dari nama editor Dan Brown sendiri, Jason Kaufman. Lalu pimpinan bank Swiss, Andre Vernet, pada kenyataannya memang tokoh nyata meskipun di dunia nyata, Vernet bukanlah seorang bankir.

Rate 4.7 / 5.0


NEXT PROJECT: Cross Game by Adachi Mitsuru ^^

---

[UPDATE 16 April 2014]
Jadi post yang gue buat diatas, kira-kira dibuat ketika gue masih kelas 10 awal. Nah, kali ini dengan berbagai pengetahuan dan pencerahan baru #cieh gue mau membagikan beberapa informasi soal kerancuan atau kesesatan informasi di buku ini. Gue bisa menjelaskan ini setelah baca beberapa situs yang sebenernya tanpa sengaja sih, dan akhirnya mendorong gue untuk membaca lebih tentang Kekristenan. Salah satu website yang membantu gue menjelaskan adalah website ini.

Ketika pertama kali baca bukunya, gue belum bisa menjelaskan dengan data-data dan fakta yang kuat. Tapi sekarang gue mendapat salah satu penjelasan akan kefiksian dari cerita ini. Jadi Yesus Kristus tidak 'dinobatkan' menjadi Tuhan ketika ada Konsili Nicea (yang bisa kalian baca di website yang telah gue kasih) melainkan memang sejak zaman pengkotbahan Paulus yang berabad-abad lalu juga sudah diimani sebagai Tuhan. Konsili Nicea sendiri diadakan pada abad ke-3 dan pengadaannya bertujuan untuk mengatasi ajaran bidaah Arianisme yang menanggap kalau konsep Trinitas sulit untuk ditangkap melalui nalar dan memilih untuk menyederhanakannya dengan cara menganggap Yesus Kristus tidak setara dengan Allah Bapa. Nah, Konsili Nicea bertujuan untuk meluruskan hal ini sehingga kemudian lahirlah doa Credo atau Aku Percaya dalam agama Katholik. Gara-gara baca ini sekarang jadi lebih menghayati nih kalo gue lagi doa Aku Percaya :'D

Sekian tambahan informasinya, mungkin akan di-update lagi kalau ada kesempatan. :)

Saturday, December 22, 2012

Review: Maryamah Karpov by Andrea Hirata

Yep, seperti yang gue sampaikan di sini, project terakhir gue adalah Maryamah Karpov karya Andrea Hirata. Sebetulnya buku ini udah keluar lama banget, yaitu pada November 2008. Karya pertama dari tetralogi ini sendiri, yaitu Laskar Pelangi, dicetak pertama kali pada tahun 2005. Telat banget ya gue..

Parahnya lagi, gue baru tau mengenai tetralogi ini pada 2009 ketika Laskar Pelangi difilmkan dan nge-booming banget. Kelas gue sampe berdiskusi, kemanakah A Ling? Gue inget banget waktu itu gue masih kelas 6 SD dan lagi mau persiapan UAS. Bangkunya diacak dan secara kebetulan gue semeja sama Laura. Kita berdua kena demam-demam Laskar Pelangi juga nih.

Biarpun fals (dua-duanya!!!) kita sering nyanyi-nyanyi kecil Laskar Pelangi oleh Nidji. Kocaknya karena kita masih kecil dan lupa-lupa inget lirik, kita nyanyinya asal aja.

"Laskar pelangi
Tak kan terikat waktu
Bebaskan mimpimu di angkasa
Warnai bintang di jiwa.."

..dan sampailah ke bagian Reff.

"Berlarilah dan terus tertawa"

Kita merasakan keanehan.

Lau : Ih kok gila ya lari sambil ketawa?
Gue : Iya ya wkwk

Kita berdua pun ngakak ngetawain Nidji. Faktanya setelah gue browsing lirik aslinya ternyata yang bener itu, menarilah dan terus tertawa. Parahnya, gue baru tau 5 menit yang lalu. God, why..

Sebetulnya gue bisa menyelesaikan novel ini berbulan-bulan sebelumnya kalau bukan karena menghilangnya buku ini secara tiba-tiba di perpustakaan LIA Pramuka (ya, salah satu motivasi gue masuk ke yang Pramuka adalah perpustakaannya.).  Sewaktu gue mau minjem ternyata ada orang lain yang minjem dan ga balik-balik ke perpustakaan itu sampai gue lupa sendiri sama bukunya. Dan kemarin, ternyata gue menemukan buku ini! Yay!

Ayuk lah kita langsung bahas review-nya sekaligus menjawab pertanyaan dari dulu, kemanakah A Ling?


***

Maryamah Karpov oleh Andrea Hirata.

[SPOILER ALERT]


Buku diawali dengan berbagai kisah ringan mulai dari kesalahan dalam kenaikan jabatan Ayah Ikal yang akhirnya merembet ke kisah sidang tesis Ikal, yang merupakan Andrea Hirata. Kemudian kisah berkembang dengan menceritakan Ikal yang pulang ke Belitung dan mengalami perubahan lingkungan drastis, dari hiruk pikuk Eropa yang elegan menjadi suasana pahit di tanah air.

Buku ini lebih banyak menceritakan kehidupan Ikal selebihnya di Belitung, menitikberatkan pada masyarakat Belitung. Terlihat bahwa Maryamah Karpov memiliki lebih banyak humor dibandingkan buku lainnya, misalnya dengan menceritakan nama-nama julukan masyarakat kampung. Lalu peristiwa pecabutan gigi Ikal yang dramatis di klinik gigi Dokter Diaz, serta permainan kata yang menarik.

Suatu hari ditemukan dua mayat dengan rajah kupu-kupu yang memiliki kaitan dengan A Ling. Akhirnya Ikal mendapat informasi bahwa mungkin saja A Ling terjebak ketika ingin menyeberang ke Singapura untuk memperbaiki nasib. Demi mencari A Ling, Ikal pun membangun sebuah perahu dengan bantuan perhitungan fisika Lintang yang jenius dan kejeniusan imajinasi serta kelihaian Mahar dalam dunia mistis.

Pada akhirnya A Ling diketemukan di Pulau Batuan, tempat dimana para lanun kejam pimpinan Tambok bersarang. Di kepulauan kecil ini banyak sekali sandera yang berusaha menyeberang juga secara ilegal. Tetapi akhirnya mereka berhasil menemukan A Ling dan membawanya kembali ke Belitung. Diceritakan juga bahwa Ikal ingin meminang A Ling tetapi terhalang oleh pertidaksetujuan ayahnya.

***

Hal yang disayangkan dari Maryamah Karpov adalah kisahnya semakin menyerupai fiksi terutama dari adegan Ikal membuat perahu. Deskripsi luar biasa yang dapat dilihat pada Edensor tentu saja didukung oleh fakta bahwa penulis memang menempuh pendidikan di Sorbonne, Paris dan Inggris. Tetapi di Maryamah Karpov terdapat banyak adegan yang kurang meyakinkan deskripsinya dan dapat disimpulkan bahwa disini lebih didominasi oleh fiksi.

Contohnya dapat dilihat lagi-lagi saat membuat perahu. Kemanakah ayah dan ibu Ikal yang sangat ditonjolkan di cerita-cerita awal? Ketika Ikal dicemooh seluruh desa tampaknya ayah dan ibu Ikal "menghilang" begitu saja padahal Ikal masih tinggal bersama mereka. Selain itu kemunculan Laskar Pelangi yang ganjil dan kepergiannya juga sama mendadaknya seperti kemunculannya. Mereka hanya diceritakan sekilas dan mungkin hanya Kucai yang benar diceritakan sedang bergelut di bidang politik (pencarian di google menunjukkan bahwa Kucai menjadi anggota DPRD setempat). Selebihnya? Hanya diceritakan dalam satu kalimat mungkin. Ketika dikatakan Laskar Pelangi akan membantu Ikal, pada kenyataannya setelah pertemuan di pondok pembuat kapal, mereka semua tak ketahuan rimbanya apalagi Flo dan Sahara. Lalu mengapa mereka dikisahkan muncul jika hanya menjadi figuran?

Lalu siapakah Maryamah Karpov? Maafkan saya jika kurang teliti, tapi bahkan tokoh ini hanya dijelaskan sekilas tanpa dialog. Penjelasan dalam Sang Pemimpi mungkin akan lebih menjelaskan siapakah Maryamah Karpov ini.

Merupakan fakta yang menyedihkan sebab pembaca, terutama saya, menaruh banyak harapan pada tokoh A Ling yang sepertinya sudah memikat dari awal kemunculannya di Laskar Pelangi, bagaimana ia menginspirasi seorang Andrea Hirata untuk mencari Edensor. Ternyata akhirnya menggantung dan justru saya kini menyangsikan keabsahan tokoh A Ling.

Meskipun begitu, Maryamah Karpov tetap merupakan hasil karya tulis yang luar biasa (tentunya di luar novel favorit saya, Edensor.). Judulnya chapter yang dinamakan menjadi: mozaik, memang sangat menggambarkan kisah itu sendiri sebagai potongan mozaik. Andrea dengan jenius menemukan gaya penulisannya dan mampu menghubungkan berbagai potongan cerita menjadi satu kesatuan, mampu mengalirkan cerita menuju ke alur selanjutnya dengan epik.

Andrea Hirata juga mampu menggambarkan keadaan tanah air, dimana ketidakadilan terjadi dalam satu kesatuan nusantara. Terlepas dari keraguan mengenai keabsahan cerita, sangat disayangkan apabila tokoh Lintang yang jenius memang nyata. Dia yang bahkan mampu menjadi Einstein Indonesia terpaksa menyerah pada permainan nasib. Tak dapat dipungkiri Andrea Hirata merupakan salah satu aset literatur Indonesia yang berharga.

Rate: 4.0 / 5.0


***
NEXT PROJECT: The Da Vinci Code by Dan Brown.